Senin, 27 Oktober 2014

(??)

Hari-hari terus berjalan --aku masih sama menganggapmu seperti yang lainnya, tak mau berekspektasi, takut punya ekspektasi-- kita tidak bertemu lagi, kemudian bertemu dalam suatu acara yang dibuat, tidak bertemu, kemudian bertemu lagi. Bercakap-cakap melalui whatsap kemudian berakhir, bercakap lagi dan berakhir. Pertengahan bulan 7 aku memutuskan mengirimkan pesan terlebih dahulu, kusebut itu"last shoot", kalau kamu mengkahirinya duluan aku akan berhenti penasaran dan ternyata lagi-lagi kamu yang mengakhiri. Oke kupikir, aku selesai. Aku mulai merasa kehilangan sesuatu yang biasanya ada. Tapi, aku kembali sibuk, pulang larut malam, bermain sepulang bekerja, sempat berhubungan singkat dengat seseorang yang kukenal tak sengaja dan tenggelam kembali dengan berbagai hal. Sedikit mulai lupa.

Sampai satu siang, ditengah dering telfon dan tumpukan deadline yang kian mencekik. Ada banyak notifikasi di layar hp, dan hari itu ternyata ulang tahunmu, banyak yang memberi ucapan melalui grup. Aku berniat memberi ucapan, entahlah tapi ingin secara personal. Tak ada ekspektasi lebih, tak berpikir bahwa setelah ucapan itu aku dan kamu akan berbagi imajinasi, cerita dan bincang bodoh kembali. Yang di kepalaku waktu itu kamu hanya akan membalas terima kasih, aku akan kembali membalas oke sip sama sama jangan lupa traktir - dan berakhir. Selayaknya seorang teman yang memberi ucapan biasa. Hari itu aku pulang sangat larut, aku baru teringat kembali saat perjalanan pulang kemudian mengirim pesan itu melalui line.

Diluar ekspektasi, ucapan ulang tahun ini berlanjut menjadi percakapan panjang satu minggu - dua minggu - tiga minggu ~ (aku berpikir ini tak akan lama seperti biasanya paling lama hanya satu sampai dua minggu) hingga kemudian sebulan - sebulan satu minggu - dan seterusnya. Masih percakapan berisi khayalan, imajinasi, kadang ditambah cerita di hari yang kita lalui, berbagi foto menarik, berbagi lagu atau hanya bertukar stiker. Bukan berupa percakapan masing-masing ingin tahu satu sama lain sedang dimana? sedang melakukan apa? atau dengan siapa? Tapi aku nyaman dengan itu.

Mencari hp yang sering kali terselip di sela tempat tidur atau tertindih bantal dan tak sabar melihat notifikasi namamu muncul setiap pagi -karna aku tertidur terlebih dahulu di malam sebelumnya- ketika aku baru sadar dari tidur, secara tak sadar membuat pagiku lebih baik.
Menunggu namamu muncul di layar di sela waktu kerjaku, menunggumu bangun dan bercakap sebentar.
Menunggu namamu kembali muncul sebelum tidur, membahas apapun yang sedang jadi topik kemudian tertidur. Dan begitu seterusnya.

Kita belum juga bertemu lagi, sampai hari kita harus bertemu lagi. aku sudah menyiapkan diri, percakapan kita tak akan berlanjut setelah ini. Kamu tidak membuka pesanku sampai pertemuan kita berakhir dan aku sampai rumah. Tiba-tiba namamu kembali muncul saat aku hampir tertidur, aku tersenyum -kali ini aku sadar- dan tapi, semakin takut menginginkan lebih. Aku - kamu menemukan ritme baru.

Kamu akan muncul setelah pukul 12 siang - berbalas pesan beberapa kali - menghilang kembali setelah pukul 3 atau 4 - muncul kembali setelah pukul 11 malam berbalas pesan beberapa kali - kadang aku terbangun pukul 2-3 pagi kamu belum tidur - kita berbalas pesan sampai aku tertidur terlebih dahulu - aku mencari namamu setiap baru membuka mata, kadang langsung membalas, kadang baru membalas saat perjalanan ke kantor - Dan kamu baru muncul kembali setelah pukul 12 siang - meski ada beberapa kali kamu muncul sebelum pukul 12-

Sampai seminggu lalu semuanya masih sama seperti ini. Dan saat ritme ini menghilang aku tak tahu kalau rasanya akan sehilang ini. Sehilang ini (?) Sampai aku takut melihat layar ponselku sendiri ketika bangun pagi. Oke, Aku berlebihan, pasti kamu ingin mengirimkan stiker orang ditendang jauh~
Tapi benar, aku tak tahu kalau akan terasa sehilang ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar