untuk kamu yang menyapa setelah jam 7,
hallo,
harusnya begitu kan?
tapi nyatanya tidak terucap lagi.
kita bertemu lagi setelah,
tepat tiga kali bulan perlahan berkeliling,
apa ini?
rasanya ingin berserapah dengan semesta,
karena aku,
penganut aliran: segala sesuatu terjadi tak ada yang kebetulan,
kamu?
di musim yang sama
kenapa?
kepalaku terus bertanya,
belum ada jawab dari semesta.
tapi sepertinya harus sadar,
terkadang sesuatu terjadi karna memang harus terjadi.
tak semuanya ada hubungannya denganku,
meski itu lewat di depanku.
bahkan yang terus ada di depanku.
salam,
aku yang lewat di depanmu
Jumat, 17 Januari 2014
Kamis, 16 Januari 2014
untuk kamu yang berdiri di depanku,
marah denganmu,
mendiamkanmu,
menahan bicara denganmu,
percuma,
semakin lama berusaha,
aku juga yang kalah,
kamu terus berdiri disitu
melihatku dengan mata itu,
masih dengan senyum yang sama,
tak mau bergerak,
berkali-kali,
sampai akhirnya
aku menyerah
sudahlah
aku tau,
kamu hanya lupa.
salam,
aku di depanmu
marah denganmu,
mendiamkanmu,
menahan bicara denganmu,
percuma,
semakin lama berusaha,
aku juga yang kalah,
kamu terus berdiri disitu
melihatku dengan mata itu,
masih dengan senyum yang sama,
tak mau bergerak,
berkali-kali,
sampai akhirnya
aku menyerah
sudahlah
aku tau,
kamu hanya lupa.
salam,
aku di depanmu
Rabu, 15 Januari 2014
untuk kamu yang selalu mendengarkanku,
terima kasih :)
maaf karna aku merepotkan,
sering mengeluh,
meledak-ledak,
sering tak bisa berenti bicara,
bahkan seperti tak mau berganti untuk mendengarkanmu.
terima kasih
berkeluhlah kalau kamu mau berkeluh
aku janji akan mendengarkanmu
:(
terima kasih
salam,
aku di sebelahmu.
terima kasih :)
maaf karna aku merepotkan,
sering mengeluh,
meledak-ledak,
sering tak bisa berenti bicara,
bahkan seperti tak mau berganti untuk mendengarkanmu.
terima kasih
berkeluhlah kalau kamu mau berkeluh
aku janji akan mendengarkanmu
:(
terima kasih
salam,
aku di sebelahmu.
Langganan:
Postingan (Atom)